SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI

Rabu, 08 Februari 2017

Kalo paraf kanan atau kiri? mmmmm

Pengalaman ini terjadi 11 tahun yang lalu....saat dapat kepercayaan dari pimpinan duduk di kursi yang bisa muter muter.....punya staff ya meskipun cuman 4 ....

pertama duduk...rasa kagok (bahasa jawa-red) dan merasa aneh,,,,o gini toh rasanya....punya kursi yang bisa muter muter....
baca baca,,,surat surat yang masuk dan ditumpuk di meja.....coba buat catatan kecil u diteruskan ke temen..(nulis apa ya....cuman secarik gini apa yang mau ditulis dan apa yang ditulis)....ah tulis saja toh pasti mereka ok....

tetiba selanjutnya...ada surat yang diharus dijawab...dan surat harus dittd oleh sang direktur....draft sudah dibuatkan...tinggal baca...terus?...kalo setuju dan merasa ok ya paraf pak...paraf....??

lama ada dua jam..baca lagi....paraf? dimana dan apa nya yang diparaf?

akhirnya telepon temen2 kolega yang dah senior dan pengalaman...

temen : hallo ada apa zek.....
zeki    : bla bla
temen : bla bla ba
zeki    : btw mau tanya kalo paraf aq u surat  yg di ttd direktur  disebelah mana
temen : wekekekekekekekekke.....dasar lo....lugu bener kamu.....cari aja contoh yang dah ada....
zeki    : iya ya....wakakkakkakaka..maklum....masih kaget sama kursi yang muter-muter

sebelah kiri om...

maklum.......







Selasa, 15 Februari 2011

TANTANGAN BERAT WALIKOTA DEPOK


Nur Mahmudi Ismail bersama pasangangannya M Idris Abdul Somad resmi menjabat Walikota dan Wakil Walikota Depok periode 2011-2016 setelah dilantik Gubernur Jawa Barat tanggal 26 Januari 2011. Jalan berliku memang dihadapi oleh pasangan ini untuk duduk menjadi Walikota dan Wakil Walikota Depok periode 2011-2016. Pasangan ini dinyatakan menang oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah Kota Depok (KPU-Kota Depok), dengan meraup suara 227.744 suara dari 555.565 suara sah. Mengalahkan kandidat saingannya yaitu Badrul Kamal-Priyanto (149.168) , Yuyun-Pradi (124.511) dan Gagah-Dery (54.142). Meskipun dinyakatan menang oleh KPU Kota Depok, pasangan Nur-Idris masih menghadapi gugatan Pilkada ke Mahkamah Konstitusi oleh lawan-lawan politiknya. Meskipun pada akhirnya Mahkamah Konstitusi memenangkan pasangan Nur-Idris, namun persoalan Pasangan Nur-Idris sepertinya belum selesai. Pada saat proses pelantikannya, hanya dihadiri kurang dari 50% dari total 50 anggota DPRD Kota Depok.

Tantangan Berat Walikota

Masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan oleh Walikota pasangan Nur-Idris dalam menahkodai Kota Depok selama 5 tahun kedepan. Ada beberapa tantangan berat yang harus segera ditangani oleh pasangan walikota baru. Yaitu Tantangan Kelembagaan, Pembiayaan serta Infrastruktur Perkotaan.

Tantangan kelembagaan merupakan pekerjaan yang harus segera dilakukan oleh walikota dengan membangun komunikasi yang konstruktif antara pemerintah kota dan dewan perwakilan rakyat daerah. Jika dilihat dari proses pelantikan yang hanya dihadiri kurang dari 50% dari anggota DPRD Kota Depok, menunjukkan bahwa pasangan Nur-Idris mempunyai tantangan berat tersendiri untuk mendapatkan pengakuan dari fraksi fraksi di DPRD Kota Depok. Fraksi-fraksi DPRD Kota Depok didominasi oleh fraksi pengusung non Nur-Idris.yang yang mencapai 66%. Hanya 33% (dua fraksi) yang mengusung Nur-Idris. Hubungan kelembagaan antara eksekutif dan dewan yang harmonis sangat dibutuhkan dalam kerangka menunjang program program pemerintah daerah. Tidak dapat dipungkiri bahwa suara dewan sangat berperan untuk melaksanakan program yang telah dicanangkan. Pasangan walikota ini harus segara memberdayakan anggota fraksi di dewan yang mengusungnya menjadi pasangan walikota-wakilwalikota untuk membangun komunikasi dengan anggota fraksi non pengusung. Bukan sebuah pekerjaan yang gampang, mengingat jumlah anggota pendukung walikota hanya mencapai 36% (18 orang). Jika komunikasi tidak segera terjalin dengan mulus, pasangan Walikota Nur –Idris harus mengalami banyak batu sandungan jika pemerintah kota memelurkan persetujuan dewan dalam menjalankan program-programnya. Penyusunan APBD setiap tahun menjadi sangat krusial, mengingat APBD menjadi tulang punggung pelaksanaan program pemerintah daerah pimpinan Nur-Idris. Memang sangat jarang APBD ditolak oleh dewan, namun segala peta politik mungkin bisa saja terjadi. Pelajaran sangat berharga diambil pada masalah Walikota Surabaya yang tidak sejalan dengan Dewan terkait masalah pajak reklame.

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan salah satu tantangan bagi pasangan walikota Nur-Idris. PAD yang dipandang oleh ahli keuangan daerah merupakan jati diri atas otonomi daerah, harus dapat ditingkatkan. Dalam kurun waktu lima tahun, Pemerintah Kota Depok berhasil meningkatkan proporsi PAD. Namun demikian komposisi APBD masih didominasi oleh dana perimbangan jika dibandingkan dengan PAD Kota Depok. Pemerintah kota Depok secara ketentuan perundang-undangan akan memperoleh tambahan PAD baru dari pengalihan pajak pusat ke daerah. Yaitu pengalihan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan Pajak Bumi Bangunan (PBB) Perkotaan dan Pedesaan dari Pemerintah Pusat ke Pemerintah Daerah. Mulai tahun 2011, Pemerintah Kota Depok mendapatkan sumber baru untuk pendapatan asli daerah dari BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan). Kota Depok yang menjadi kawasan penyangga ibukota, mempunyai potensi yang cukup besar dalam menata transaksi atas penjualan tanah atau perumahan. Banyak tumbuh kawasan tempat tinggal yang ada di kota Depok. Namun demikian pemerintah kota Depok harus segera menata infrastruktur berupa sistem informasi pajak daerah dalam peningkatan BPHTB. Akan menjadi sia sia jia BPHTB yang menjadi PAD Kota Depok jika sistem informasi data pajak daerah tidak dapat mendukungnya. Meskipun PBB belum dialihkan sepenuhnya ke pemerintah kota namun persiapan infrastruktur sistem informasi pajak daerah untuk mendukung kedua pajak tersebut sangat diperlukan.

Infrastruktur perkotaan dengan pengurangan titik kemacetan, dan pembangunan unit pengolahan sampah merupakan pekerjaan berat pasangan walikota baru. Titik kemacetan merupakan salah satu biaya bayangan (shadow price) yang harus dikeluarkan oleh sebagian masyarakat Kota Depok dalam menjalankan aktivitasnya. Penanganan titik kemacetan tidak dapat dilakukan semata mata hanya satu aspek. , Namun harus dapat menkolaborasi dari berbagai aspek. Penanganan infrastruktur jalan dan manajemen lalu-lintas, partisipasi masyarakat serta peningkatan jumlah penduduk dan jumlah kendaraan pribadi harus dapat diselaraskan. Model angkutan masal yang harus disediakan oleh pemerintah kota mungkin menjadi salah satu alternative penurangan titik kemacetan. Jumlah penduduk Kota Depok yang terus meningkat, sejalan dengan Kota Depok sebagai daerah penyangga ibu kota, tentunya akan menghasilkan sampah yang cukup signifikan pula. Pola 4R-P (reduce-mengurangi,reuse-menggunakan kembali, recycle-mendaur ulang, replace-mengganti
barang berpotensi sampah ke arah bahan recycle, participation-pelibatan masyarakat, yang pernah dicanangkan oleh Walikota Nur Mahmudi harus dapat segera diimplemetasikan.

Rabu, 02 Februari 2011

Selamat Tahun Baru Imlek

Selamat tahun baru Imlek.... ya hari ini kawan atau saudara kita ada yang merayakan tahun baru Imlek. Imlek seperti dimuat oleh www.wikipedia.org, Imlek artinya kalender bulan atau Kalender Tionghoa adalah kalender lunisolar dengan menggabungkan kelander bulan dan matahari.

Seperti yang dimuat dalam www.tionghoa.com, dalam satu tahun terbagi rata menjadi 12 bulan sehingga tiap bulannya terdiri dari 29 ½ hari. Masih menurut situs tersebut penanggalan dilengkapi dengan pembagian 24 musim dimana sangat erat hubungannya dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada alam, sehingga pembagian musim ini terbukti amat berguna bagi pertanian dalam menentukan saat tanam maupun saat panen.



Selamat tahun baru imlek...semoga tahun ini sukses selalu menyertai kita semua


salam

Minggu, 30 Januari 2011

Energi Pemilihan Pimpinan Daerah

Sobat... Kita cukup bangga perubahan yang terjadi di negeri ini... perubaan dari sisi....dari berbagai sudut...dari berbagai hal..... Termasuk pemilian untuk memilih pimpinan daerah. Cukup unik dinegeri kita. Karena kalo semua melakukan dalam tahun yang sama.. sekitar 400 an daerah melakukan pemilian yang sama maka praktis kurang lebi setiap minggu ada 8 daerah yang melakukan pilkada bareng dalam setiap minggu... negeri demokrasi terbesar......

Ada cukup unik juga... setiap pilkada pasti diiringi rasa tidak puas... tidak tahu darimana ketidakpuasannya... dan lucunya pasti ada yg protes... protes memang sudah disediakan tempat dan wadahnya... nah kenapa protes memang belum sempat kami teliti... apa penyebabnya....

Data dari Mahkamah Kontitusi tempat menampung pengaduan pilkada yang dimuat pada REKAPITULASI PERKARA PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM DAERAH MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 2008 S.D 30 Januari 2011 pada http://www.mahkamahkonstitusi.go.id menunjukkan angka yang cukup fantastis. Tahun 2010 mencapai 230 perkara. Terlepas dari masalah yang diadukan dan mengeyampingkan siapa yang menang, namun angka cukup itu fantastic. Jadi kalo dihitung separuh dari daerah total nyelenggarakan pilkada.. berarti semua mengajukan protes atau memperkarakan ke pengadilan.....


Berapa energi yang terbuang.... tentu daerah tidak segera melakukan pelantikan sesuai prosedur administasi, namun akan menunggu hasil keputusan pengadilan tentunya..... kalo putusan itu cepet selesai tentu tidak menganggu atas layanan publik di daerah... Namun kalau lama... tentu cukup menganggu.... Demo atau protes jelas.... ini sering kita liat... dan rada risih lihat demo gitu gitu terus.... nah kalo sampai menganggu pola pelayanan yang sampai menganggu pada penganggaran karena ada anggaran daerah yang harus segera diputuskan bersama dewan daerah?........

Nah.. tentnunya tolong dung... ayo pilkada jangan sampai berlama lama berdebat tentang hasilnya.... yang kalah siap terima... dan yang menang siap mengatakan kami memang menang dengan jujur.....


zeki

Minggu, 16 Januari 2011

Berbagai Teori dalam Perencanaan

Berbagai pendapat tentang perencanaan telah dikemukakan oelh berbagai. Faludi (1973:35) mengungkpakan bahwa perencanaan merupakan pengambilan suatu tindakan dengan akal cerdas. Sementara staveren (1980:6) menyebutkan bahwa perencanaan adalah aktivitas kegiatan manusia dan aktivitas kegiatam organisasi. Waterson dalam Conyers (1992:4) mengatakan bahwa pada hakekatnya perencanaan adalah usaha sasdar terorganisir dan terus menerus dilakukan guna memlih alternatif yang terbaik dari berbagai alternatif untuk mencapat tujuan tertentu.

Terdapat beberapa tipologi dalam perencanaan. Vaught dalam Syafrudin (1993) mengemukakan bahwa tedapat perencanaan blue-print, proses dan ruang-lingkup rasional. Cetak biru merupakan konsepsi tentang perencanaan yang bertitik toalk dari adanya kemungkinan untuk menetapkan suatu keadaan akhir yang diinginkan secara lengkap. Konsepsi tetang perencanaan proses adalah perencanaan kegiatan yang berlangsung terus menerus secara berkesinambungan. Sedangka ruang linkup rasional merupakan konsepsi dimana diusahakan mencakup setiap rincian penting yang akan dilakansakan.